Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menurutkan akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah adanya calo tiket bus pariwisata jelang periode mudik Lebaran 2022. Budi mengatakan calo tiket itu perlu diwaspadai.
“Oknum yang menawarkan tiket mudik dengan bus pariwisata ini patut diwaspadai karena belakangan sudah banyak mulai gencar menawarkan jasa untuk mengantarkan mudik. Sayangnya, mereka bukan dari PO resmi dan beroperasi tanpa izin resmi, tidak terdaftar. Dikhawatirkan kalau kendaraannya sudah lama tidak diuji kir, maka faktor keselamatan jadi taruhannya. Oleh karena itu, kami akan tingkatkan pemeriksaan dan pengawasan terhadap bus pariwisata gelap sekaligus mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur pada tawaran harga murah tapi tidak terjamin keamanannya,” jelas Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/3/2022).

“Saat melakukan ramp check dimohon agar berkoordinasi dengan BPTD dan dishub setempat, terutama karena ada kemungkinan terdapat armada bus pariwisata yang lama tidak dioperasikan selama masa pandemi,” jelas Dirjen Budi.

Budi meminta warga menggunakan angkutan resmi. Sebab, kata dia, beberapa tahun terakhir bus pariwisata sering mengalami kecelakaan yang cukup fatal.

“Kami minta masyarakat untuk sama-sama menggunakan sekaligus mendukung operasional transportasi khususnya PO bus yang resmi. Terlebih selama beberapa tahun terakhir bus pariwisata sering mengalami kecelakaan dan cukup fatal, maka kami mengimbau untuk kita bersama-sama mencegah adanya kejadian tersebut dengan memilih menggunakan bus AKAP resmi dengan trayek yang sudah terdaftar sehingga pengawasan dan keselamatannya terjamin,” sebutnya.

“Kita semua tentu tidak ingin pada periode angkutan Lebaran 2022 ini pengawasan menjadi lemah dan justru membahayakan kesehatan calon penumpang. Seharusnya baik peningkatan keselamatan dan protokol kesehatan tetap dijaga meski pandemi kini kian kondusif,” sebutnya.

Selain itu, Budi juga mengimbau agar jajarannya di Ditjen Hubdat bekerja sama dengan Polri agar menjalin koordinasi guna menjaring oknum yang berupaya menipu calon pembeli tiket mudik dengan bus pariwisata ilegal.

“Kita perlu mengantisipasi kejadian ini karena di media sosial sudah mulai banyak agen-agen yang tidak bertanggung jawab menawarkan jasa mudik dengan bus pariwisata yang kondisi busnya tidak jelas serta trayeknya tidak memiliki izin,” katanya.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *