Surabaya – Terkait adanya temuan prostitusi terselubung di kawasan Dolly yang diungkap Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, Camat Sawahan M Yunus tak membenarkan. Ia memastikan jika prostitusi di kawasan Dolly tidak buka lagi.
“Saya pastikan bahwa Dolly dibuka kembali tidak ada. Kalau pun ada saran ternyata di lapangan ada yang mau mencoba-coba dengan praktik-praktik di terselubung. Artinya orang lewat diawe awe, kemudian ditunjukkan gambar,” kata Yunus kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (7/7/2022).

Yunus menjelaskan selama ini pihaknya melakukan patroli dan Satpol PP stand by selama satu jam setengah. Ketika anggotanya sudah bubar pun tidak ada kegiatan tersebut.

“Kalau menawarkan praktik-praktik tersebut, maka saya ambil tindakan. Dua titik saya amankan malam sampai pagi, subuh. Anggota berada di situ di gang lebar B di pertigaan. Sekarang kekuatan satpol kami bisa 24 jam, itu tiga sif, kami melakukan penguatan di kelurahan dan di kecamatan,” jelasnya.

Yunus juga memastikan akan mengejar prostitusi itu jika ada. Yunus menegaskan jika tidak main-main. Ia juga menarik anggota dari Kembang Kuning menggantikan Satpol PP kota.

“Dari jam 11 malam sampai 4 pagi karena anggota saya hanya 6. Saya perintahkan hanya di dua titik. Yakni gang lebar B dan pertigaan kupang timur ini,” ujarnya.

Pada tahun 2016-2017, Yunus menyebut sudah pernah ditemukan 10 orang bermain prostitusi. Mereka pun langsung ditangkap dan sudah divonis.

“Mereka akan tahu langkah apa yang kita lakukan. Itu rahasia kami apa yang harus dilakukan biar mereka jera. Yang jelas pidana itu harus memenuhi dua unsur yakni 2 alat bukti,” pungkasnya.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *