Jakarta – Sebuah truk Pertamina diduga mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah mobil dan motor di Jalan Alternatif Cibubur, CBD, Bekasi, pada Senin (18/7/2022). Dilaporkan sebanyak 10 orang tewas dan 5 lainnya mengalami luka-luka.
“Masih terlalu dini, petugas masih di TKP. Dugaan sementara rem blong. Tapi, harus dibuktikan lebih dahulu supaya objektif,” jelas Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyanbudi pada Senin, dikutip detiknews, Selasa (19/7).
Sejumlah foto dan video kecelakaan maut itu tersebar luas di media sosial. Tak hanya kendaraan yang hancur, foto jenazah yang menjadi korban kecelakaan juga muncul di mana-mana.
Lantas, kenapa masih ada orang yang memviralkan?
Psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center beberapa waktu lalu, mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan seseorang yang tak berpikir panjang perihal akibat dari sebuah tindakan. Alasan lainnya, penyebar video berharap konten yang diunggah dan berhasil tersebar luas dapat membuatnya terkenal.
“Karena ada saja orang yang impulsif, bertindak sebelum berpikir apa akibatnya. Bisa juga karena demi kepentingan tertentu, misalnya dalam pekerjaan atau ingin menjadi lebih dikenal dengan menyebarkan sesuatu yang viral,” pungkas Rahma.
Padahal tindakan seperti ini bisa menyebabkan kecemasan, baik untuk orang lain maupun keluarga korban.
“Jadi, sebaiknya tidak menyebarkan foto yang ada gambar korban-korban kecelakaan tersebut. Sebab, foto dengan gambar yang mengenaskan seperti darah menggenang juga bisa saja memberikan trigger kecemasan pada orang yang melihatnya,” katanya.