BLITAR – Padepokan milik Gus Samsudin, Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan , Kabupaten Blitar, Jawa Timut (Jatim) ditutup selama 3 hari. “Penutupan tiga hari, setelah itu akan ada nmediasi kembali di Polres Blitar.” Ungkap Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto.
Penutupan ini menunggu mendiasi kembali dengan warga sekitar tempat tersebut. Penutupan ini juga berdasarkan hasil kesepakatan warga desa dengan warga padepokan.
Warga sekitar sebelumnya resah dengan perseteruan antara Gus Samsudin dengan pesulap merah. Bhagas juga menuturkan, area padepokan milik Gus Samsudin kini dijaga anggota TNI/Polri.
“Iya masih ada penjagaan, dari petugas Polsek, Koramil dan sebagainya. Jadi disana (Padepokan) masih dijaga,” tambahnya.
Penjagaan pun dilakukan dari kemarin sore hingga saat ini.
Sebelum itu, warga sempat menggeruduk padepokan milik Gus Samsudin pada Minggu (31/7). Alasan warga menggerebek padepokan tersebut karena resah dengan polemik Gus Samsudin dengan pesulap merah.
Warga juga meminta padepokan tersebut segera ditutup. Namun, Gus Samsudin menolak menutup padepokannya usai digerebek warga sehingga kemudian melakukan mediasi di Polsek Lodoyo Barat.
Awal mula perseteruan adalah karena pesulap merah dengan Gus Samsudin sempat berseteru di YouTube. Mereka sering saling sindir dan membuat konten yang menjelekkan masing-masing dari mereka. Akhirnya, pesulap merah mendatangi Padepokan Nur Dzat yang tidak lain adalah Gus Samsudin di Blitar untuk membuktikan ilmu supranatural milik Gus Samsudin.
Pesulap Merah bersikeras ingin membuktikan ilmu supranatural milik Gus Samsudin yang kerap ditayangkan di YouTubenya. Salah satunya, saat Gus Samsudin mengeluarkan paku dari kelapa.