Sebuah rumah jagal anjing di Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsatri, Kota Surabaya, Jawa Timur, digerebek polisi dan komunikasi pecinta satwa “Animals Hope Centre” pada Minggu (31/7/2022) dini hari.

Rumah tersebut adalah milik LM (70) dan istrinya, S (58). Mereka mengaku telah memasak daging anjing menjadi rica-rica sejak tahun 2014.

LM sang suami akan menyembelih anjing lalu membersihkannya dan memotong-motongnya. Lalu sang istri, S memasaknya dengan bumbu rica-rica. S mengaku pelanggannya datang dari beragam keyakinan. Untuk satu ekor anjing, akan habis dijual antara lima hari sampai satu minggu. Jika tak kunjung habis, S dan keluarganya akan ikut konsumsi daging anjing untuk lauk harian.

Selain memasak daging anjing, S juga mengolah daging biawak dengan bumbu rica-rica. Dua menu andalannya tersebut digunakan untuk menunjung kebutuhan keluarga sehari-hari. Apalagi sang suami, LM menjadi pengangguran sejak tahun 2006 setelah sebelumnya menjadi karyawan pabrik minyak goreng.

“Jualan ini kalau aku sama suami sekitar 20 tahun lebih, tahun 2004 itu. Sebelum itu masih belajar dari orang tua,” ucap dia, Senin (1/8/2022).

S bercerita suaminya tak terima karena didatangi petugas dalam jumlah banyak saat dini hari

“Suamiku bilang,’Pak saya salah apa? Kok sampai begini, saya bukan teroris lho, Pak. Ayo tunjukkan surat penangkapannya mana’,” beber S menirukan ucapan suaminya.

S bercerita suaminya tak terima karena didatangi petugas dalam jumlah banyak saat dini hari. Sementara itu, LM mengaku dirinya dengan anaknya berada di Polrestabes Surabaya sekitar 3 jam. LM menuturkan bahwa satu ekor anjing saja baru habis dalam waktu 4 hari karena dagingnya tak habis dibeli.

Ia juga mengungkapkan, dalam waktu satu minggu hingga sebulan bisa tak mengolah daging anjing sama sekali jika sedang sepi. LM dan anaknya pun diminta pulang oleh penyidik.

 

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *