Ngawi – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto sambangi salah satu rumah yang menjadi sasaran program rehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni (rutilahu) di Desa Tempuran, Ngawi.

Rumah tersebut merupakan milik Sumani yang sebelumnya doyong karena hanya berdinding anyaman bambu dan beralaskan tanah. Namun sekarang rumah tersebut sudah tampak lebih baik dengan dinding berbahan calsiboard dan lantai yang diplester.

Selain rumah Sumani, ada total 1.952 rumah yang dilakukan program rehabilitasi di 11 kabupaten/kota di Jawa Timur. Khofifah dan Pangdam V Brawijaya secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada 8 orang yang rumahnya telah selesai direnovasi.

Di Kabupaten Ngawi, ada total 177 rumah yang tersebar di 19 kecamatan untuk menjadi sasaran program rehabilitasi ini. Program renovasi ini melibatkan banyak kelompok seperti Pemkab/Pemkot, Aparat TNI, Baznas, dan Pemprov Jawa Timur.

Program rehabilitasi ini tidak hanya merenovasi rumah warga, namun juga membangun 210 jambanisasi yang dilakukan di 4 kabupaten. Khofifah menegaskan bahwa program ini dilakukan untuk menciptakan masyarakat Jawa Timur yang sehat dan sejahtera.

Penerapan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat juga menjadi faktor penting selain program renovasi rutilahu dan jambanisasi. Bukan hanya itu saja, Khofifah juga mengajak masyarakat untuk ‘Tengok Tonggo’ atau melihat tetangga yang memiliki rumah tidak layak huni atau belum memiliki jamban.

Mayjen TNI Nurchahyanto menambahkan bahwa kebutuhan pokok manusia itu ada sandang, pangan, papan dan dalam program rehabilitasi ini menjadi salah satunya yaitu papan. Tidak hanya itu, Khofifah dan Pangdam V Brawijaya juga melihat langsung pelaksanaan vaksin dosis kedua maupun booster bagi warga Desa Tempuran, Kabupaten Ngawi.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *