Surabaya – Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno, mengatakan bahwa banjir rob kembali terjadi di Surabaya.
Sama seperti sebelumnya, banjir rob merendam sejumlah kawasan.
Sutarno menjelaskan banjir itu terjadi di kawasan Kalimas, Kalianak, hingga daerah dermaga di Surabaya.
“Banjir rob merupakan peristiwa alam yang biasa terjadi akibat kenaikan a yang nenggenangi daratan. Biasa terjadi di daerah pesisir, bisa menganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, transportasi, petani garam, dan nelayan darat.”
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat pesisir khususnya para nelayan dan pengguna transportasi laut agar tetap waspada terhadap banjir rob.
Rob atau pasang air laut adalah peristiwa yang terjadi dipengaruhi gravitasi bulan. Biasanya terjadi saat bulan purnama dan bulan baru.
“Untuk faktor pasang surut air laut sulit dihindari, karena diluar kuasa manusia. Hal ini pula yang menjadikan air rob banjir langganan daerah-daerah pesisir.”
Sebelum itu, BMKG sudah mengeluarkan imbauan tertulis dengan surat Nomor ME.01.02/174/KPRM/VIII/2022.
Dalam surat resmi, BMKG meminta masyarakat Tanjung Perak mewaspadai fenomena pasang maksimum air laut yang berpotensi mengakibatkan banjir rob pada 11 hingga 14 Agustus 2022.
Pasang air laut bakal meningkat dan menggenangi area Pelabuhan Surabaya sekitar pukul 11.00 sampai 14.00 WIB.
Diprediksi akan melanda kawasan pesisir Surabaya Timur, termasuk Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Jember, Kenjeran, Bangkalan Selatan, Sukolilo hingga Sampang.
Ihwal pemicu lain yang menjadi penyebab banjir rob diantaranya.
1. Pemanasan global peristiwa alam yang membuat rata-rata suhu meningkat, peningkatan suhu berakibat melelehnya es di kutub bumi.
2. Pemanfaatan air tanah Exploitasi air tanah yang berlebihan berdampak pada banjir rob. Permukaan tanah yang menurun akibat hilangnya kandungan air yang menopang daratan.
3. Kerusakan ekosistim pesisir keberadaan hutan bakau sangat penting dapat menjadi peredam abrasi pantai dari terjangan ombak air laut.
4. Penyempitan bantaran sungai atau kali yang menyempit merupakan banjir rob, volume air yang meningkat tidak dapat ditampung lagi oleh sungai. Sehingga menggenangi area pemukiman warga.
5. Topografi wilayah keadaan wilayah yang dimiliki suatu daerah jadi bila daerah berada ditempat rendah cenderung beresiko terjadi banjir.