Surabaya – Di bulan Kemerdekaan, Mabes Polri melakukan sosialisasi pencegahan radikalisme di Kota Pahlawan bersama Bakesbangpol Surabaya. Sasaran yang dituju adalah semua elemen masyarakat, mulai dari pemuda, guru, lurah, camat, polsek, danramil hingga tokoh masyarakat.
Kepala Bakesbangpol Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan, tujuan sosialisasi ini untuk pencegahan radikalisme di Kota Surabaya. Karena kegiatan ini juga program dari Densus 88 Mabes Polri.
“Mabes Polri memandang bahwa perlu ada sosialisasi secara masif terkait dengan pencegahan radikalisme, utamanya di Jawa Timur. Sehingga Pemkot Surabaya diminta untuk mensupport kegiatan Mabes Polri dalam bentuk menyiapkan sasaran sosialisasi,” kata Yayuk sapaan akrabnya kepada detikJatim, Kamis (18/8/2022).
Yayuk mengatakan untuk sasaran sosialisasinya, pada pekan lalu sudah dilakukan bersama tim dari Densus 88. Sosialisasi untuk kepala sekolah SD dan SMP negeri dan swasta di Surabaya.
“Kemudian hari ini dilaksanakan dengan kecamatan, Polsek, Danramil. Karena beliau-beliau ini yang berhadapan dengan masyarakat. Sehingga harapannya bisa melakukan deteksi dini dan mewaspadai perkembangan yang terjadi di wilayah,” ujarnya.
Untuk sosialisasi selanjutnya akan menyasar ke lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. “Sasarannya lebih kepada kepala sekolah atau gurunya. Tapi juga semua elemen, termasuk pemuda juga. Kemarin sudah kami laksanakan kepada anggota Paskibraka Kota Surabaya,” tambahnya.
Selain dari program Densus 88 Mabes Polri, Bakesbangpol bersama Polrestabes Surabaya dan tokoh agama juga rutin melakukan sosialisasi pencegahan radikalisme di masyarakat. Tetapi bulan ini khusus dilakukan mendukung program dari Mabes Polri.
“Tapi ini program Mabes Polri. Karena beliau tugas di sini mulai 14 Agustus sampai 31 Agustus. Menyasar semua elemen, pimpinan wilayah, kecamatan, kelurahan, guru-guru dan tokoh masyarakat akan dilaksanakan di tanggal 24 Agustus. Kita kumpulkan tokoh masyarakatnya, diberikan materi dan wawasan,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini Kota Surabaya terbebas dari radikalisme. Sehingga bisa menjadi kota yang damai, aman dan nyaman untuk masyarakat.
“Harapannya bisa melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap adanya indikasi ke arah radikalisme. Sehingga tujuannya untuk mencegah terjadinya radikalisme. Kalau di Surabaya sejauh ini masih terkendali,” pungkasnya.