Surabaya – Seorang asisten rumah tangga (ART) membuang bayinya di talang air lantai 3 rumah warga di kawasan perumahan elite Jalan Dharmahusada Indah Utara Raya, Blok U, Surabaya.

Nahasnya, bayi yang ditaksir berusia dua hari ini ditemukan tanpa sehelai benang. Ia hanya ditutup keset dan diduga berada di atap rumah lebih dari 24 jam. Ajaibnya, si bayi masih hidup.

Kanit Reskrim Polsek Mulyorejo Iptu Sukram menjelaskan, ibu terduga pembuang bayi telah diamankan. Pelaku berinisial SF (21) ini adalah seorang asisten rumah tangga yang merupakan warga NTT. Sang ibu diduga melahirkan sendiri bayinya di atap rumah majikannya.

Temuan ini berawal dari kesaksian seorang asisten rumah tangga (ART) yang mendengar tangisan bayi. Saksi tersebut menceritakan, penemuan bayi ini terjadi pada Minggu (28/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah ART mengetahui temuan bayi itu, akhirnya ia melaporkan kepada pemilik rumah. Selanjutnya pemilik rumah melaporkan ke Command Center 112 Kota Surabaya dan polisi.

Keberadaan bayi perempuan itu ditemukan Minggu malam usai saksi mendengar tangisan kencang dari atap rumah. Diduga bayi tersebut berada di atap rumah warga sejak satu hari sebelumnya. Bayi ini ditemukan lengkap dengan ari-ari yang masih melekat.

Tak lama, polisi kemudian datang dan melakukan penelusuran. Polisi kemudian mengamankan pelaku pembuang bayi tersebut. Pelakunya adalah ibu kandungnya sendiri. Pelaku berinisial SF (21) ini adalah seorang asisten rumah tangga yang merupakan warga NTT.

“Yang kita amankan indikasi orangtuanya atau pelakunya berinisial SF umur 21 tahun. Asisten rumah tangga, warga NTT,” kata Kanit Reskrim Polsek Mulyorejo Iptu Sukram, Senin (29/8/2022).

Diketahuinya terduga pelaku itu setelah polisi sempat memeriksa sejumlah saksi. polisi mendapat pengakuan dari sejumlah saksi bahwa perut terduga pelaku pembuang bayi itu sempat diketahui membesar.

“Awal mulanya, di antara temannya itu (sesama ART) menyebut kalau perutnya (pelaku) agak besar. Kemarin itu sakit mules. Terus dia kemudian naik ke atas. Ternyata melahirkan,” ungkap Sukram.

Proses melahirkan ini, lanjut Sukram diduga terjadi pada Sabtu (27/8) sekitar pukul 17.00 WIB. Lalu, sang bayi ditaruh di atas genting dengan ditutupi keset.

“Setelah melahirkan itu jam 5 ditaruh lah di atas genting ditutupi keset. Itu sudah seharian lebih di atas,” tambah Sukram.

Bayi nahas itu kemudian dilarikan ke RS Soewandhie. Ini karena kondisi bayi yang dikhawatirkan kedinginan dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

“Berhubung bayi ini khawatir kedinginan perlu inkubator dan segala macam, maka dibawalah ke RS Soewandhi. Barusan saya mendapatkan laporan bayinya dalam kondisi sehat,” ujar Sukram.

Plt Kepala BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengungkapkan saat dibawa ke rumah sakit, bayi diketahui mengalami sesak napas dan hipotermia. Tak hanya itu, bayi juga mengalami dehindrasi berat.

“Kondisi bayi mengalami Na+ asfiksia atau sesak nafas ringan, lalu hipotermia dan dehidrasi berat,” ungkap Ridwan.

Ridwan menambahkan bayi malang itu kini telah mendapatkan penanganan di RSUD dr Soewandhie Surabaya. Bayi tersebut diketahui, memiliki berat badan 2,125 ons dengan panjang 46 cm.

 

 

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *