Kasus stunting di Surabaya turun drastis. Dalam catatan selama 2 tahun terakhir, kasus stunting di Surabaya mengalami penurunan dengan persentase lebih dari 90 persen.
Pemkot Surabaya mencatat, data pada tahun 2020, prevalensi stunting di Surabaya mencapai angka 12.788 kasus. Angka tersebut turun drastis pada 2021 menjadi 6.722 kasus. Selanjutnya pada tahun pada tahun 2022 per bulan Juli, stunting kembali turun menjadi 1.219 kasus.
Menurut Eri, untuk menuju zero stunting, pemkot Surabaya tidak bisa bekerja sendiri. Melainkan bekerja sama dengan instansi dan stakeholder terkait. Mulai dari Ikatan Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, Organisasi Profesi Kesehatan, serta perguruan tinggi di Surabaya.
Eri menyebutkan, untuk memasifkan upaya pencegahan stunting, pemkot telah menjalin kerja sama dengan seluruh rumah sakit dan bidan. Ketika ada kelainan bayi, maka pihak rumah sakit maupun bidan akan melaporkannya kepada pemkot Surabaya.