SURABAYA – Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya meminta agar saluran air di daerah Ketintang di depan Kampus Institut Teknologi Telkom (ITTS) bebas dari pedagang Kaki Lima (PKL).
Eri memerintahkan camat dan lurah untuk rutin melakukan pengecekan dan patroli agar tempat diatas saluran air tersebut tidak digunakan tempat pedagang PKL.
“Itu (PKL baru) kalau dibiarkan diatas saluran, mati yang jualan di SDK. Tolong diperhatikan Pak Camat dan Bu Camat. Mobil Satpol PP (Trantibum) itu tidak boleh di kantor, harus muter, biar nggak ditempati PKL baru.” kata Eri pada Kamis (1/9/2022).
Eri Cahyadi tadi juga meminta kepada camat dan lurah untuk menyiagakan petugas Trantibum di titik rawan yang biasa dijadikan tempat mangkal PKL baru. Harapannya, agar tidak terjadi aksi kucing-kucingan antara petugas Trantibum dengan pedagang PKL.”
Jika ada yang ketahuan masih berjualan diatas saluran, petugas Trantibum harus berani ambil tindakan tegas dengan melakukan penertiban.
“Ojok keliling sepisan tok (jangan keliling sekali saja) tugas dibagi, regu satu lewat jalan ini, satunya lewat jalan itu. Ketika ada yang muncul, langsung diingirno (disingkirkan).” perintah Eri Cahyadi.
Eri juga menjelaskan bahwa jika tidak dilakukan patroli secara rutin di sekitar Ketintang, maka PKL baru akan nekat jualan diatas saluran. Tentunya secara tidak langsung mengakibatkan perekonomian pedagang di SDK Telkom tidak berputar secara maksimal.