Surabaya – Ratusan mahasiswa demo kenaikan harga BBM di depan Gedung Pertamina UPMS V di Jalan Jagir, Wonokromo, Surabaya. Mereka berorasi sambil membawa sejumlah spanduk hingga atribut demonstrasi.

Sejumlah petugas kepolisian dan TNI tampak telah berjaga di lokasi. Beruntung, aksi tersebut berlangsung kondusif, aksi ini berlangsung sekiatr 40 menit hingga 15.40 WIB.

Salah satu orator dari GMNI Surabaya, Ravi Hafids mengatakan ada sejumlah tuntutan yang disampaikan dalam aksi kenaikan BBM kali ini. Di antaranya mengefektifkan pengalokasian APBN.

“Tolak kenaikan harga BBM, efektifkan penggunaan pengalokasian APBN, terapkan MyPertamina, dan instrumen lainnya sebagai subsidi BBM tepat sasaran,” ucap Ravi saat ditemui di lokasi, Kamis (8/9/2022).

Di sela-sela aksi, dia menyatakan bila pemerintah berdalih akan memberikan jaring pengamanan ekonomi masyarakat dengan memberikan pengamanan ekonomi masyarakat dengan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada 16 juta buruh dengan upah di bawah Rp 3,5 juta. Namun, jaring pengamanan ekonomi yang disiapkan oleh pemerintah dianggap pihaknya hanya bersifat temporer.

“Kenaikan harga bahan pokok dan laju inflasi meningkat lebih cepat, sehingga tidak mampu tercover oleh jaring pengaman ekonomi yang telah disiapkan,” ucapnya.

Di sela-sela aksi tersebut, massa aksi sempat mendorong sepeda motor yang dikendarai. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk protes dari masyarakat yang tak bisa membeli BBM pascakenaikan.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *