SURABAYA, – Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi berikan kuliah umum kepada ribuan Mahasiswa di Surabaya, tepatnya bagi 1.810 Mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Dalam kuliah umum ini, Takeyama memberikan kuliah tentang “Recovery Ekonomi Bidang Pendidikan dan Kesehatan Pasca Pandemi Covid”.
Menanggapi kuliah umum dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya ini, Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie mengatakan, karena pandemi, selama dua tahun pengukuhan dan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) dilakukan secara online, tahun ini dilakukan secara hybrid.
“Ada yang online dan ada yang offline. Tetapi sebagian besar perkuliahan untuk tahun ajaran baru ini dilakukan secara offline. Untuk ini, Unusa telah mempersiapkan segala sesuatunya secara baik,” katanya.
Meski begitu, kata Rektor menambahkan, karena sejak tahun 2017 Unusa telah membekali para mahasiswanya dengan perangkat tablet pembelajaran yang diberi nama e-sorogan, maka kegiatan perkuliahan selama dua tahun lalu selama pandemi tidak menemui kendala yang berarti, termasuk praktikum mahasiswa yang kini dikembangkan dengan virtual reality.
“Kami bersyukur dengan pengelaman mengembangkan pratikum berbasis virtual reality kini Unusa bersama-sama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Pemerintah Amerika Serikat, dipercaya untuk mengembangkan pembelajaran STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art dan Matematic) dengan teknologi virtual reality untuk SMA se-Indonesia,” tuturnya.
Rektor Unusa mengungkapkan perkembangan terkini tersebut di depan mahasiswa baru, tidak lain untuk memotivasi mahasiswa baru, bahwa Unusa bukanlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang biasa-biasa saja, tapi PTS yang luar biasa.
“Dalam bidang akademik pada tahun ke-9 ini Unusa telah mencatatakan diri di peringkat pertama dalam capaian publikasi jurnal-jurnal terindeks Scopus di antara perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama se-Indonesia,” katanya.