Jakarta – Sekretaris Jenderal DMI Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni akhirnya memberikan klarifikasi bahwa pihaknya belum dapat mengeluarkan surat edaran resmi terkait dugaan kampanye politik berupa penyebaran tabloid yang berisi kesuksesan Anies Baswedan di Masjid Al Amin, Jalan Pelabuhan Tanjung Perak, Malang, Jawa Timur.

Namun, DMI akan mengeluarkan surat edaran secara nasional sebelum memasuki masa kampanye

“Enggak (mengeluarkan surat edaran perihal tabloid Anies). Iya, seruan untuk seluruh Indonesia. Tidak spesifik di kasus itu. Nanti kalau sudah tahun kampanye,” ujar Imam, Selasa (20/9/2022).

Imam juga menegaskan bahwa DMI tidak mendukung kegiatan politik di tempat ibadah seperti masjid. Ia juga menghimbau agar media tidak semestinya melakukan kegiatan kampanye kelompok tertentu di masjid.

“Kalau itu sih gimana masyarakat atau masjid ya. Seharusnya kalau kita imbau, seharusnya mass media apapun ya tidak pernah mengampanyekan kelompok-kelompok masyarakat tertentu untuk suatu suara kepada perorangan karena masjid itu bukan tempat itu. Jadi di masjid-masjid setempat itu bisa menolak sebenarnya kalau itu ada kampanye tertentu,” ucap Imam.

“Masjid sebaiknya tidak dipakai untuk promosi-promosi tentang pengaliran, penganutan politik tertentu atau kanalisasi politik tertentu. Enggak ada itu. Jadi masjid-masjid Indonesia bukanlah tempat yang pas untuk satu kepentingan kampanye kelompok tertentu. Siapapun dia,” tambahnya.

Wali Kota Malang Sutiaji marah besar karena Masjid Al Amin di jalan Pelabuhan Tanjung Perak digunakan sebagai sasaran kepentingan politik dengan dibagikannya tabloid yang berisi tentang kesuksesan yang telah dicapai Anies Baswedan kepada jemaah saat salat Jumat.

“Jangan membawa dan menarik-narik urusan berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun domainnya itu domainnya ibadah masing-masing,” tegas Sutiaji.

Sutiaji juga mengatakan akan mengeluarkan edaran kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang agar kejadian serupa tak terulang kembali. Surat edaran tersebut diharapkan agar tidak menimbulkan kontraproduktif di tengah masyarakat atas kepentingan politik.

“Saya akan memberikan anjuran untuk DMI (Dewan Masjid Indonesia). Akan saya suruh buat selebaran, surat edaran ya, supaya tidak terjadi kontraproduktif. Jadi ini tempat ibadah jangan sampai dibuat untuk kampanye atau sebagainya,” ucapnya.

Ramli menganggap bahwa penyebaran tabloid tersebut merupakan bentuk dukungan dari gerakan arus bawah terhadap Anies. Ramli juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan instruksi kepada para relawan yang dipimpinnya untuk menyebarkan tabloid Anies kepada masyarakat.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *