Jakarta – Berita kripto hari ini datang dari Do Kwon, pendiri kripto Terra Luna yang jadi buronan dan interpol turun tangan.

Baru-baru ini, ia diketahui telah pergi meninggalkan Korea Selatan (Korsel) Negara asalnya, dan kini keberadaanya entah di mana. Saat ini, Do Kwon pun menjadi buronan. Ia akan dijemput paksa oleh Interpol. Lantas seperti apa kasus yang menjerat Do Kwon hingga mengguncang dunia crypto.

Pengadilan Korsel minta Interpol untuk mengeluarkan red notice atas Pendiri Terra tersebut, yang akan menjadikan Do Kwon sebagai buronan internasional.

kasus Terra sendiri telah menjadi salah satu berita buruk terbesar bagi industri kripto karena menyeret beberapa perusahaan kripto besar ke dalam kebangkrutan, seperti Three Arrows Capital (3AC) hingga Celsius Network.

Selain itu, Do Kwon juga diklaim menolak untuk bekerjasama dalam penyelidikan kasus Terra yang menyeretnya, sehingga langkah lebih lanjut pun diambil. Namun, beberapa hari lalu, Pendiri TFL tersebut muncul di Twitter dengan mengatakan bahwa dirinya tidak sedang dalam pelarian atau semacamnya.

Do Kwon mengatakan siap untuk bekerjasama dengan lembaga mana pun dan tidak menyembunyikan apa pun. Dirinya berharap mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segalanya tentang kasus Terra itu.

Sebelumnya,Pengadilan telah Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan pengembang utama cryptocurrency Luna dan TerraUSD, Do Kwon. Terbaru, Kepolisian Singapura mengatakan bahwa pengembang kripto Do Kwon saat ini tidak berada di Singapura. Lantas di mana dia?

Kepolisian Singapura mengatakan, pengembang kripto Do Kwon yang dituduh melakukan penipuan oleh investor setelah runtuhnya cryptocurrency Luna dan TerraUSD, saat ini tidak berada di kota Singa itu. Do Kwon mengatakan, bahwa dia pindah ke Singapura karena khawatir keselamatan keluarganya akan terancam.

Melalui sebuah wawancara dengan platform media kripto Coinage pada awal Agustus 2022 lalu, dia menolak menyebut kepindahannya ini sebagai upaya untuk menghindari penyelidikan. Sementara perintah penangkapannya datang setelah proses penyelidikan yang berjalan selama berbulan-bulan.

Keruntuhan Luna dan TerraUSD telah menyulut kemarahan publik di Korea Selatan. Secara global, investor di dua cryptocurrency tersebut kehilangan dana hingga 42 miliar dolar AS, menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic.

 

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *