Jember – Pasangan suami istri di Dusun Sumber Jeding, Desa Seputih, Kecamatan Mayang, Jember, Sarifuddin (65) dan Fatimah (58), rawat ODGJ di rumahnya selama 37 tahun.
Aksi kebaikan tersebut mereka lakukan sejak tahun 1985. Ada kurang lebih 200 ODGJ yang sudah mereka rawat.
Banyak dari ODGJ yang sudah sembuh dan kembali ke keluarganya dan adapula yang tidak diterima di keluarganya kemudian memilih ikut membantu Sarifuddin dan Fatimah.
Saat ini, ada kurang lebih 60 ODGJ yang masih dirawat di rumahnya. Sarifuddin mengatakan bahwa dirinya tidak tega melihat para ODGJ berada di jalanan dan tidak ada yang merawat.
Tempat mereka merawat ODGJ tersebut berbentuk yayasan pondok pesantren bernama Yayasan Nurul Islamiyah. Dalam merawat ODGJ, mereka menggunakan metode pendekatan medis dan agama.
Layaknya santri, tiap Subuh para ODGJ harus bangun untuk melaksanakan sholat dan mengaji, serta pengajian setiap malam Jumat. Setiap 4 hari sekali para ODGJ akan dibawa ke rumah sakit untuk diobati secara medis.
Awal mula Sarifuddin melakukan aksi kebaikan tersebut, adalah saat tetangganya meminta bantuan untuk menyembuhkan ODGJ dan ternyata berhasil sembuh.
Ia meyakini bahwa ODGJ terkadang bisa saja terkena gangguan jin. Maka dari itu, dengan dibantu menguatkan agamanya, para ODGJ bisa disembuhkan.
Di rumahnya, para ODGJ tinggal di kamar berukuran 2 x 3 meter. Adapula kasur busa dan lemari tempat menyimpan pakaian.
Setiap kamar dan lokasi aktivitas ODGJ juga tidak diberi kaca agar mereka tidak melukai dirinya sendiri. Beberapa ODGJ yang terlalu aktif, kakinya diberi rantai agar tidak kabur dan berlarian sehingga memudahkan dalam merawatnya.
Para ODGJ tersebut banyak dari luar daerah Jember seperti Sumatera, Madura, Jogja, Kalimantan, Solo, dan Jakarta, serta dari berbagai golongan umur mulai dari remaja hingga yang sudah tua.
Sarifuddin menambahkan bahwa sebagian besar penyebab pasiennya ODGJ adalah karena masalah keluarga.