Jember – Keluarga salah satu suporter Arema FC asal Jember, Faiqotul Hikmah (22) yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, (1/10/2022) mengalami nasib miris. Saat dipulangkan, keluarganya dikenai biaya sebesar Rp2,5 juta. Keluarga korban pun mencari utangan untuk membayar biaya tersebut.
Jenazah Faiqotul Hikmah tiba di rumah duka dengan dibawa ambulans. Saat tiba, pihak keluarga mengaku dimintai uang sebesar Rp 2,5 juta oleh petugas dan sopir ambulans.
“Awalnya memang ada telepon dari temannya kalau Faiq (panggilan Faiqotul Hikmah) tidak ada (meninggal). Saat itu disampaikan juga kalau mobil ambulans saat itu full. Saya pun berusaha mencari mobil dari sini (Jember), sampai jam 1 tidak ada,” kata kerabat korban, Nurlaela, Kamis (6/10/2022).
Selang 2 jam kemudian, ada telepon lagi dari teman korban di Malang. Dari teman korban itu mengabarkan bahwa ada ambulans yang siap mengantar jenazah almarhumah.
“Terus telepon lagi temannya di sana (Malang), dibilang ada mobil ambulans, sekitar pukul 03.00 WIB, subuh. Kemudian disampaikan harus bayar. Saya jawab ya sudah tidak apa-apa. Walau berbiaya, pokoknya jenazah adik saya bisa pulang. Waktu itu disampaikan biayanya Rp 2,5 juta,” ujarnya. Nurlaela, bersama keluarga lalu berusaha mencari pinjaman ke tetangga.
Namun, belakangan uang itu dikembalikan. Tetapi nominal yang dikembalikan hanya Rp 1,9 juta. “Benar uang itu dikembalikan,” katanya. “Uang yang kembali Rp 1,9 juta. Sisanya yang Rp 600 ribu, dibilang untuk operasional. Itu yang menghubungi saya katanya pak sopir, gak tau namanya siapa,” katanya.