Jakarta – Persaudaraan Alumni 212 dan kelompok muslim lainnya yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) berencana menggelar rapat Aksi 411 di depan Istana Negara. Aksi 411 dijadwalkan pada Jumat, 4 November 2022.
“Insyaallah [tetap aksi 411] di depan istana,” kata Sekretaris Dewan PA 212 Syuro Slamet Maarif, Rabu (12/10).
Sekjen AP 212 Uus Sholihuddin membenarkan rencana tersebut. Dia mengatakan rencana aksi itu akan memiliki tiga persyaratan, yang disebut Tritura, yaitu harga bahan bakar yang lebih rendah, harga yang lebih rendah dan penghormatan terhadap supremasi hukum.
“Kalau dia tidak mampu, Jokowi turun,” kata Uus.
Aksi bertajuk Aksi 411 ini awalnya digelar pada 4 November 2016. Saat itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memprotes pernyataannya soal Alquran surat Al-Maidah Ayat 51.
Aksi yang dilakukan GNPF MUI bersama FPI dan ormas Islam lainnya.
Setelah itu, muncul lagi Aksi 2 Desember 2016 dan Aksi 21 Februari 2017 atau yang lebih dikenal sebagai Aksi 212. Aksi rata-rata diikuti ratusan ribu massa di kawasan Monumen Nasional atau Patung Kuda, Jakarta.