PEKANBARU – BNN RI menangkap dua orang di pabrik ekstasi berkedok toko pempek di Pekanbaru, Riau. Dalam penangkapan, terungkap pelaku belajar membuat ekstasi dari dalam Lapas Gobah.

Irjen Kennedy, Deputi Pemberantasan BMN mengatakan bahwa pabrik ekstasi mini terungkap setelah melakukan pengembangan dalam penangkapan di Batam. Diketahui, toko pempek tersebut berkamuflase membuat ekstasi.

“Berdasarkan informasi selama ini didapati bahwa di Pekanbaru ada aktivifitas ini. Jadi kemarin pukul 13.30 WIB kami melakukan penggrebekan di TKP ini dan benar adanya aktivitas produksi ekstasi,” kata Kennedy pada Rabu (26/10/2022).

Dalam operasi senyap BNN Riau, didapati aktivitas produksi ekstasi secara manual. Namun, sejak beroperasi di bulan September lalu diketahui sudah ada 5.000 ekstasi diedarkan.

“Ini masih manual dilakukan, tapi luar biasa sekali karena sudah ribuan yang produksi. Sekarang saja barang buktinya 2.385 butir ekstasi,” katanya didampingi Kepala BNN Riau, Brigjen Pol Robinson Siregar.

Adapun dua orang yang diamankan yakni Iman Santoso dan Herman Kelly.

Mereka tercatat sebagai jaringan narkoba Batam dan Bengkalis yang ditangkap 3 bulan lalu.

Kennedy juga mengatakan bahwa para pelaku dapat bahan pembuatan ekstasi dari Malaysia. Barang-barang itu dikirim seseorang yang kini tengah menjadi buronan.

Untuk produksi sendiri, dilakukan pelaku Iman Santoso dan Herman dalam toko Pempek Cek Put di kawasan padat penduduk tersebut. Bahkan Iman adalah otak pelakunya.

“Jadi Iman ini dia meracik, dia gurunya di sini. Terus Herman ini yang mencetak, maka otaknya adalah Iman Santoso,” kata mantan Kepala BNN Riau tersebut.

Selain ekstasi, BNN juga menyita barang bukti berupa tepung dan alat cetak. Barang-barang itu diamankan di dalam Toko Pempek yang dikelola kedua pelaku.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *