JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi tetap bertahan, rupiah mengakhiri perdagangan dengan penguatan sebesar 1,31 persen atau 205 poin ke Rp15.488,5 per dolar AS.
Mata uang yen Jepang ditutup melemah 0,18 persen, won Korea Selatan menguat 4,27 persen, yuan China menguat 1,21 persen, dan ringgit Malaysia menguat 1,99 persen.
Hal ini menunjukkan kenaikan suku bunga yang tajam mulai memiliki efek yang dimaksudkan untuk menurunkan inflasi, laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Sentimen datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV/2022 akan sedikit mengalami moderasi.
Hal ini mempertimbangkan sikluas perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun, serta di kuartal IV/2021, PMI manufaktur global sudah mulai berada pada zona kontraksi dalam 2 bulan terakhir.
Di tengah optimisme pemulihan yang terus berjalan, meningkatnya risiko ketidakpastian serta melemahnya prospek pertumbuhan.