Jakarta – Krisis keluarga, begitulah efek yang bisa terjadi akibat ‘resesi seks’ menurut pakar. Sebabnya, banyak wanita yang mulai enggan menikah dan memiliki anak.
Dalam aspek psikologis, mereka yang memilih tidak berkeluarga disebut cenderung mengalami kecemasan tinggi. Hal ini berujung pada masalah ekonomi, struktur sosial di masyarakat, hingga psikis.
Masyarakat dengan kecenderungan ogah menikah tampaknya menjadi apatis atau acuh tak acuh dengan dunia luar.
Bukan tanpa sebab, dalam keluarga, seseorang memiliki tanggung jawab untuk menafkahi istri dan anak, atau tanggung jawab menjaga satu sama lain anggota keluarga.
Dari kebiasaan itu, yang kemudian ‘memupuk’ rasa peduli untuk juga memperhatikan lingkungan sekitar. Sementara kata Drajat, sulit bagi wanita atau laki-laki otonom merasakan hal serupa.