Surabaya, – Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A PP KB) gelar Sosialisasi Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (SIAP PPAK). Kegiatan yang diikuti seluruh stakeholder dari 31 kecamatan dan 153 kelurahan di Surabaya tersebut, digelar di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya, Selasa (20/12/2022).
Menurut Sub Koordinator Perlindungan Perempuan DP3A PP KB Iswati, diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan sinergi dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Surabaya.
“Aplikasi ini dibuat sebagai sistem secara sinergi dari semua pihak untuk menangani kasus-kasus yang terjadi secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Ia menambahkan, semua data yang masuk dari hotline Puspaga dan PPTP2A akan di entri ke dalam sistem ini. Kemudian dilakukan penjangkauan.
“Jika diperlukan penanganan dari OPD lain. Maka secara langsung di link kan oleh sistem kepada OPD tersebut. Nantinya, kita bisa melacak, sejauh mana penanganan kasus tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Community Development Project (CDP) Manajer GNI Surabaya Cicik Sri Rejeki menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini fokus mendorong Pemkot Surabaya untuk merespon kasus-kasus yang terjadi pada anak.
“Melalui aplikasi ini, nantinya bisa diketahui, apakah kasus-kasus ini sudah direspon dengan baik oleh dinas-dinas terkait. Dan jika sudah ditangani, sejauh mana penanganannya,” ujar Cicik.
Ia mencontohkan pada kasus anak-anak putus sekolah, apakah anak-anak yang terlaporkan sudah dibantu oleh Dinas Pendidikan. Demikian pula dengan kasus penyandang masalah sosial, apakah sudah ditangani oleh Dinas Sosial.
“Nanti teman-teman di DP3A PP KB bisa memantau semua penanganan kasus ini, melalui grafik di aplikasi ini. Kami dari GNI dan Aliansi Perlindungan Hak Anak (ALPHA) Surabaya akan membantu memonitoring proses yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Cicik menambahkan, upaya-upaya kongkrit ini untuk memperkuat Surabaya sebagai Kota Layak Anak, yang saat ini sudah 5 kali mendapatkan penghargaan di Level Utama.
Ia berharap, sistem yang sangat baik dan sudah dibangun oleh DP3A ini, bisa memberikan layanan yang lebih komprehensif bagi masyarakat. Khususnya terhadap semua aduan maupun konsultasi atas permasalahan yang dialami.
“Kami ingin semua pihak berfikir bersama. Serta mengimplementasi Kebijakan atas Keselamatan Anak (Safeguarding policy), sebagai bentuk pencegahan atas kasus-kasus kekerasan pada anak dan orang dewasa rentan. Yang tentu sangat perlu mendapat perlindungan terbaik untuk diri dan lingkungannya,” pungkasnya.