Surabaya – Stok minyak goreng (migor) merek ‘Minyakita’ di Surabaya mulai menipis. Bahkan pedagang Pasar Pucang tidak bisa menjual hari ini karena barangnya tidak ada.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos akan melakukan sidak ke pasar atau agen mencegah adanya penimbunan migor tersebut. Berdasarkan data Diskopdag, harga ‘Minyakita’ memang mengalami kenaikan. Sekitar Rp 200 sampai Rp 300 per liter.

“Harga awal Rp13.200 per liter sementara harga jual dalam operasi pasar yang kita lakukan setiap hari kerja kepada masyarakat adalah Rp 13.500 per liter,” ujarnya.

Untuk ketersediannya, Yos mengatakan, migor ‘Minyakita’ masih tersedia di pasaran dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran.

“Bila memang terjadi kelangkaan, kami akan segera lakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim khususnya Disperindag dan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Perdagangan. Hal ini dilakukan agar segera dilakukan distribusi migor ‘Minyak Kita’ kepada masyarakat,” jelasnya.

Pemkot Surabaya sendiri tidak bisa menyetok migor ‘Minyakita’ saat stok menipis di pasaran. “Tetapi akan koordinasi ke Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat untuk segera melancarkan distribusi produk tersebut,” pungkasnya.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *