Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membukukan kinerja keuangan positif selama 2022 ini. Hal ini salah satunya terlihat dari angka Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp 1,309 triliun atau naik 128,55% dari target sebelumnya.

Informasi ini disampaikan Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam acara Capaian Kinerja BPH Migas 2022 di Kantor BPH Migas, Jumat (30/12/2022). Data yang disampaikannya ini merupakan data per 28 Desember 2022.

“Di tahun 2022 PNBP BPH Migas telah mencapai Rp 1,309 Triliun atau 128,55% dari target sebesar Rp 1,018 triliun,” kata Erika.

Sementara itu, dari sisi anggaran belanja, Erika mengatakan, pihaknya telah merealisasikan belanja sebesar Rp 246,717 miliar atau 96,39% dari pagu anggaran sebesar Rp 256,14 miliar. Sedangkan BPH Migas menargetkan realisasi bisa tembus pada angka 97,72% dari pagu anggaran atau sebesar Rp 250,30 miliar.

“Dan sampai saat ini, Surat Permintaan Pembayaran (SPP) telah mencapai 98,77% atau sebesar 252,98 miliar. Kami optimis bahwa target realisasi untuk penyerapan anggaran tersebut dapat terlampaui. Sehingga hal ini akan menjadi capaian realisasi untuk penyerapan anggaran yang tertinggi,” kata Erika.

Lebih lanjut, Erika juga menyampaikan BPH Migas membangun sebanyak 92 penyalur BBM 1 Harga di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sehingga kalau dihitung secara kumulatif, telah terbangun sebanyak 423 penyalur BBM 1 Harga. Ia turut menyampaikan informasi menyangkut penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) dan BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) hingga 28 Desember kemarin.

“Untuk BBM JBKP jenis Pertalite, telah tersalurkan sebanyak 29,23 juta Kl atau 97,73% dari total kuota 29,91 juta Kl. Lalu JBT jenis minyak Solar sebesar 17,47 juta Kl atau 97,98%, dari total kuota 17,83 juta Kl. Kemudian minyak tanah telah tersalurkan sebesar 0,485 juta Kl atau 100% dari kuotanya,” ujarnya.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *