Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, deklarasi Bangkok yang ditandatangani pada 8 Agustus 1967 telah menandai berdirinya Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Pada saat itu juga menjadi momentum peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang.

 

Lahir melalui prakarsa lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, ASEAN yang saat ini telah memiliki keanggotaan sebanyak 10 negara juga turut mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional.

 

“Nakhoda dan navigasi Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dari banyak negara dan Indonesia saat ini mempunyai kepercayaan yang tertinggi dari berbagai negara. Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global,” ungkap Airlangga Hartarto.

 

Secara rinci, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi yaitu recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability yang implementasinya diterjemahkan ke dalam 16 (enam belas) Priority Economic Deliverables (PED) selama tahun 2023.

 

”Keketuaan Indonesia di ASEAN akan menitikberatkan pada penanganan krisis multidimensi seperti krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Menko Airlangga.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *