Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan kemungkinan tidak menurunkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,7 persen pada tahun 2023.Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa 2023 akan menjadi “tahun yang sulit” bagi ekonomi global, dan inflasi tetap membandel.

 

Akan tetapi, dia tidak melihat penurunan ekonomi lainnya seperti yang terlihat tahun lalu, kecuali bila terjadi situasi yang tidak terduga.

 

“Pertumbuhan terus melambat pada 2023,” kata Georgieva

 

Seperti diketahui, IMF pada Oktober 2022 memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,7 persen pada tahun 2023.

 

Angka itu menandai penurunan dari proyeksi pada 2021 sebesar 6,0 persen dan 3,2 perser pada 2022 lalu.

 

Georgieva juga mengatakan ada banyak harapan pada ekonomi China, yang sebelumnya menyumbang sekitar 35 persen hingga 40 persen dari pertumbuhan global, meski sempat mendapat hasil yang mengecewakan tahun lalu.

 

Tetapi ia meyakini, China akan kembali membantu mendorong pertumbuhan ekonomi global, kemungkinan mulai pertengahan 2023.

 

Hal itu tentu bergantung pada China yang tidak mengubah arah dan tetap berpegang pada pencabutan kebijakan nol-Covid-19.

 

“Yang paling penting adalah agar China tetap berada di jalurnya dan tidak mundur dari itu,” pungkas Georgieva.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *