Surabaya – Warga Tionghoa percaya menyantap mi panjang umur bisa melancarkan rezeki yang tak terputus dan menambah kebahagiaan. Terlebih jika mi panjang umum disantap saat Imlek.

Kepercayaan ini dibenarkan oleh Jeffry Sutrisno, produsen mi panjang umur cap mi sua (siu mie) umur di Surabaya. Untuk itu, mi panjang umur biasanya kerap menjadi menu wajib saat perayaan Imlek.

Menurut Jeffry, menyebut setiap menyantap mi sua jelang hingga hari H perayaan Imlek membawa harapan umur yang panjang, kebahagiaan dan rezeki berlimpah yang tidak pernah putus. Tak heran, selama Imlek, jumlah produksi dan permintaan mie panjang umur produksi Jeffry meningkat hingga 2 kali lipat.

“Pas Imlek begini, 1 bulan sebelumnya sudah ada peningkatan hampir 2 kali lipat, kalau hari biasa ya biasa, tidak signifikan,” kata Jeffry.

Jeffry menambahkan selama Imlek, jumlah produksi mi sua produksinya bisa mencapai 1 ton. Sedangkan, pada hari biasa, hanya 500 kg saja.

Meski begitu, ia mengaku tak mengandalkan mi sua saja saat Imlek usai. Ia mengaku juga memproduksi aneka mi lainnya dengan cara serupa atau tradisional.

“Selain mi sua ada mi telur, lebih banyak dan lebih cepat produksinya, lebih gampang prosesnya juga. Kalau mi sua lebih ribet, hanya 500 kg per hari, kalo 800 sampai 1 ton itu pas Imlek saja,” terangnya.

Menjelang Imlek saat ini, lanjut Jeffry pihaknya bisa memproduksi sekitar 50 karton ketika Imlek. Untuk pemasaran, ia mengaku tak risau. Namun, ia enggan menerima permintaan pasar yang dinilai tak bisa dipenuhi. Sebab, masih produksi masih serba tradisional yang sudah turun temurun.

“Untuk pemasaran se-Indonesia, di Jatim sudah semua daerah. Kalau di Surabaya, di supermarket-supermarket sudah ada, terutama di mi instan, produk kita sudah tahu dan diterima masyarakat yang mengutamakan kualitas,” tandas Jeffry.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *