Mojokerto – Kehilangan pekerjaan di pabrik kertas karena pandemi COVID-19 tak membuat Mubin Supanji alias Panji (33) putus asa. Bapak anak satu ini memaksimalkan keterampilannya untuk mengolah kayu bekas palet menjadi aneka hiasan dinding. Kini omzetnya Rp 3-6 juta per bulan.

Berawal dari hobi Panji mengukir kayu, ia mempelajari keterampilan ini secara otodidak melalui medsos. Begitu dipecat dari pabrik kertas pada Februari 2020, suami Yunia Vivi (25) ini mulai menekuni kerajinan tersebut.

Ketika itu, Panji langsung menerima order pertamanya membuat plakat semua ruangan di Kantor Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Setelah mengerjakan pesanan senilai Rp 1,5 juta itu, perlahan order mengalir kepadanya. Selain menafkahi keluarganya, ia juga menyisihkan penghasilannya untuk membeli peralatan.

Kini Panji memproduksi hiasan dinding, nomor rumah, lemari dan partisi, papan nama, serta kotak P3K yang semuanya berbahan bekas palet. Bahan baku kayu jenis Pinus itu ia beli dari pengepul di Balongbendo, Sidoarjo.

Produk kerajinan Panji mulai dari nomor rumah Rp 65-120 ribu, huruf 15 cm Rp 10 ribu, huruf 50 cm tebal 2 lapis kayu Rp 100 ribu, angka 10 cm Rp 5 ribu, hiasan dinding diamond Rp 50 ribu, Hello Kitty Rp 150 ribu, daun monstera Rp 20 ribu, love susun Rp 15-20 ribu, rak dinding Rp 75-120 ribu, hingga rak dinding dan hanger 40x15x12 cm Rp 45 ribu.

Ada juga hiasan dinding hexagon finishing bakar diameter 20, 25 dan 20 cm Rp 60 ribu, pot bunga kubus 10 cm Rp 12 ribu, cantolan helm Rp 20 ribu, tulisan Welcome 35×10 cm Rp 30 ribu, plakat musala 60×120 cm Rp 400 ribu, meja susun 80x40x50 cm Rp 200 ribu, lemari plus partisi Rp 4,5 juta, serta meja 120x35x60 cm Rp 900 ribu.

Sehari-hari Panji memanfaatkan ruangan kosong di sebelah rumahnya untuk memproduksi aneka kerajinan kayu. Semula kayu dipotong dan diukir menggunakan mesin scroll saw sesuai desain. Selanjutnya potongan dan ukiran kayu dihaluskan dengan gerinda.

Selama ini Panji memasarkan produknya melalui relasi. Tak ayal kerajinan kayu buatannya terjual sampai Merauke, Kepulauan Riau dan Banjarmasin. Sedangkan pembeli terbanyak dari Bali, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Gresik dan Malang.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *