Denpasar — Banyaknya turis bule di Bali yang bukan liburan, tapi bekerja, membuat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bali berkomentar, bahwa itu adalah penjajahan.

SPSI menyoroti banyaknya turis bule yang bekerja di Bali secara ilegal. Turis bule yang bekerja di Bali secara ilegal justru akan menjadi bumerang bagi masyarakat lokal.

Jika pemerintah dapat mengambil tindakan tegas, tentunya dapat mengurangi turis-turis yang sengaja memanfaatkan visanya untuk bekerja di Bali.

Sebenarnya turis yang bekerja di Bali akan memiliki keunggulan. Salah satunya, yakni penguasaan bahasa. Penguasaan bahasa menjadi peluang bagi mereka dalam menggaet keuntungan di dunia kerja.

Hal-hal semacam itulah yang menjadikan SPSI Bali khawatir akan nasib masyarakat lokal dikarenakan kian terbatasnya pasar kerja bagi mereka. Turis yang bekerja di Bali secara ilegal sebenarnya bukanlah hal baru.

Sebelum pandemi COVID-19, SPSI Bali telah mendengar guide China yang bekerja di Bali. Ada juga turis yang membuka usaha di Bali namun, menggunakan nama masyarakat lokal sebagai topeng untuk perizinan.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *