Kota Malang – Musibah melanda Malang Plaza pada Selasa (4/5/2023) dini hari. Kebakaran hebat menghanguskan ratusan toko hingga kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, data sementara jumlah korban terdampak kebakaran di Malang Plaza sebanyak 151 toko. Jumlah ini diketahui dari pendataan posko kebakaran Malang Plaza yang dibuka BPBD Kota Malang pascakebakaran terjadi.
“Datanya dinamis, katanya 60 berkembang menjadi 90 dan berkembang lagi sampai saat ini ada 151 toko yang terdampak kebakaran di Malang Plaza,” ujar Sutiaji, Rabu (3/5/2023).
Menurut Sutiaji, jumlah korban terdampak kebakaran mencapai 151 toko berdasarkan hasil pendataan yang diterima posko hingga Selasa (2/5/2023) sore.
Untuk itu, lanjut Sutiaji, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan terus bergerak, begitu pula dengan nilai kerugian.
“Tidak menutup kemungkinan (Bertambah), untuk kerugian antara Rp 6 juta sampai Rp 6 miliar dan akumulasinya mencapai Rp 56 miliar,” tuturnya.
Sutiaji menegaskan, pembukaan posko kebakaran Malang Plaza merupakan upaya Pemkot Malang memfasilitasi dan mengetahui jumlah warga atau pedagang yang terdampak kebakaran.
Sutiaji menambahkan, setelah proses pendataan korban terdampak kebakaran Malang Plaza diketahui, maka pihaknya akan memfasilitasi agar korban mendapatkan haknya.
Sementara Winda (35), salah satu pemilik konter di lantai 1 berharap, ada perhatian terhadap pedagang pasca kebakaran. Karena hampir seluruh barang jualan berupa handphone ludes terbakar.
“Semoga dapat yang terbaik, kami bisa mendapatkan ganti rugi untuk bisa berjualan lagi,” ujar Winda ditemui terpisah.
Winda pun bersama puluhan pedagang lain sudah mengisi form korban terdampak kebakaran Malang Plaza. “Ini sudah mengisi tadi, saya kerugian Rp 200 jutaan,” tuturnya.
Winda mengaku sudah membuka konter jual beli handphone di Malang Plaza selama 23 tahun. Ia menyebut, malam sebelum kebakaran tutup pada pukul 21.30 WIB.
Hal sama juga dikatakan Neni, pemilik konter di lantai 3. Ia mengalami kerugian cukup besar, karena memiliki banyak stok HP untuk dijual.
“Beberapa hari kan ramai, banyak stok di konter. Saya tutup jam setengah 10-an malam. Hampir barengan dengan konter-konter lain. Paling awal tutup Variety di lantai dua, kalau bioskop sampai jam 11 malam,” bebernya.