Jakarta – Beberapa hari lalu, babi hidup di wilayah Pulau Bulan, Batam terdeteksi virus African Swine Fever (ASF) atau Flu babi Afrika. Hal ini membuat Singapura menyetop sementara impor babi dari Indonesia.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo buka suara mengenai hal ini. Ia mengatakan, memang benar babi-babi di Pulau Bulan positif terjangkit ASF.

 

“Itu indikasinya menjurus ke positif. Oleh karena itu isolasi wilayah kita lakukan totally sambil melakukan intervensi vaksin,” tuturnya di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).

 

“Cuma memang itu sangat berpengaruh untuk ekspor, kan babi kita lebih banyak untuk ekspor dan itu cuma ada di satu pulau namanya Pulau Bulan,” sambungnya.

 

Ia menuturkan, untuk di daerah lain masih belum ditemukan indikasi terjadinya ASF. Ia pun berharap babi-babi di daerah lain tidak terjangkit ASF.

 

Sebelumnya diberitakan, Singapura menghentikan ekspor babi hidup dari Indonesia sejak April 2023. Penghentian itu dilakukan karena Badan Pangan Singapura/Singapore Food Agency (SFA), menemukan penyakit flu babi (African Swine Fever/ASF) pada babi hidup yang dikirim dari dari Pulau Bulan, Kepulauan Riau ke Singapura.

 

Hal ini juga dibenarkan oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan. Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wasisa Putra mengatakan hasil pengujiannya juga menghasilkan bahwa babi yang dikirim dari Pulau Bulan ke Singapura positif flu babi.

 

“Hasil pengujian lanjutan baik oleh Laboratorium BBUSKP dan BVet Bukittinggi adalah positif ASF dan negatif CSF, sehingga perlu dilakukan sequencing untuk mengetahui genom virus terkait kemiripan asal virus,” jelas Wisnu dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (6/5/2023) lalu.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *