Mojokerto – Apa yang dilakukan pedagang es cincau di Mojokerto, Ipang Parta Murdiani (33) ini sungguh nekat. Ia menawarkan menjual ginjalnya melalui beberapa platform media sosial.

 

Warga Desa Banjaragung, Puri, Mojokerto ini terpaksa melakukannya karena terlilit utang sekitar Rp 68 juta. Ia pun melakukan semua hal demi menjual ginjalnya. Dari mencoba menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming hingga mencolek para artis dan kiai di media sosial.

 

1. Di-PHK saat COVID-19

Masalah ekonomi mulai menimpa keluarga Ipang pertengahan 2020. Pandemi COVID-19 saat itu membuatnya dirumahkan dari pabrik sepatu di Miji Baru, Kota Mojokerto. Padahal,sebagai tulang punggung keluarga, ia harus menafkahi istri, serta 2 anak berusia 5 tahun dan 3 bulan.

 

2. Mulai Terjerat Utang

Karena menganggur, suami Sri Wilujeng (31) itu memakai uang tabungan untuk menyambung hidup sekitar 3 bulan. Sang istri terpaksa meminjam Rp 3 juta dari sebuah kelompok simpan pinjam di tempat tinggalnya, Dusun Unggahan, Desa Banjaragung. Angsurannya Rp 75.000 per minggu selama satu tahun.

 

3. Jadi Pedagang Es

Setelah sekitar 6 bulan berlalu, Ipang mulai menjadi pedagang kaki lima (PKL). Namun, ia sebatas menjualkan produk orang lain dengan sistem komisi. Antara lain jualan cilok, kerupuk uyel, dan es cincau.

 

4. Ipang Tertipu Teman

Ipang mengaku tertipu temannya. Namanya dipinjam teman untuk kredit motor. Ternyata tanpa sepengetahuannya, motornya dijual. Sehingga Ipang yang harus dikejar-kejar dua perusahaan leasing.

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *