JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menyatakan bahwa partainya akan berpedoman kepada Presiden RI Joko Widodo dalam menentukan dukungan untuk calon presiden (capres) pada tahun 2024.
“Jadi, kompas kami hari ini dalam menentukan dukungan adalah Pak Jokowi,” kata Grace usai menerima kunjungan Prabowo dan rombongan Partai Gerindra di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu, 2 Agustus 2023.
Grace Natalie mengatakan bahwa PSI berada dalam garis lurus dengan Joko Widodo karena mereka ingin pemimpin berikutnya di Indonesia melanjutkan program-program pemerintahan yang telah dilakukan oleh Presiden ke-7 RI tersebut.
“Sembilan tahun sudah dicurahkan untuk membangun tiang-tiang pancang pembangunan. Kalau nanti presiden selanjutnya tidak mau membangun di atas tiang pancang, maka kita akan buang energi, buang waktu, buang biaya,” kata dia.
Grace Natalie belum membeberkan siapa calon presiden (capres) yang akan didukung oleh PSI. Ia menyatakan bahwa masih ada mekanisme yang harus dijalani sebelum secara resmi mengumumkan dukungan politik PSI untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Rencananya, PSI akan membahasnya terlebih dahulu dalam forum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang akan diadakan pada tanggal 22 Agustus.
Meskipun demikian, dia menggambarkan Prabowo sebagai seseorang yang berkomitmen untuk melanjutkan program pemerintahan Jokowi.
“Kami melihat ada niatan baik dari Pak Prabowo komitmen untuk melanjutkan apa yang sudah Pak Jokowi perjuangkan, dan itu tentunya membuat kami lega dan senang bahwa Indonesia ke depan akan cerah,” katanya.
Dalam acara tersebut, PSI juga memberikan hadiah berupa lukisan dengan tulisan “Indonesia Solid” yang menampilkan gambar Prabowo dan Jokowi sedang berpelukan. Lukisan ini terinspirasi dari pemilu 2019 yang awalnya sangat terpolarisasi, namun akhirnya berakhir dengan sangat baik, ungkap Grace.
Lukisan tersebut, dia mengingatkan, menggambarkan sebuah keindahan apabila semua pihak berjalan bersamaan untuk kebaikan Indonesia. “Pak Jokowi sebagai pemenang pemilu mau membuka diri. Pak Prabowo yang belum menang di Pemilu lalu, tetapi mau merendahkan dirinya masuk ke dalam kabinet Pak Jokowi untuk kebaikan Indonesia,” ujarnya.
Pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.