Pesan itu disampaikan dalam acara ceramah di harapan 6 ribu warga Muhammadiyah di Klegen, Comal, Pemalang, Jawa Tengah pada Sabtu lalu (5/8).

Sejumlah tokoh politik juga ikut serta dalam ceramah tersebut, mulai dari Plt Bupati Pemalang, hingga tokoh dari PAN, PKS, Partai Golkar, dan Partai Ummat.

“Terakhir ini banyak pemimpin yg suka berbuat bohong. Mereka berkata tapi tidak melaksanakannya, mereka berjanji tapi gagal memberi bukti. Maka sesuai pesan Al-Qur’an, jangan taati para pemimpin pembohong,” begitu pesan Din Syamsuddin yang disampaikan kembali kepada wartawan, Senin (7/8).

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengurai bahwa pemimpin pembohong adalah mereka yang mendustakan agama Allah, mendustakan rakyat pemilih, bahkan mendustakan dirinya sendiri.

“Para pemimpin pembohong menjelma di seputar Pemilu dan Pilpres. Mereka menebar janji tapi janji itu tidak terbukti. Hal ini merupakan penipuan dan pengkhianatan terhadap rakyat,” sambungnya.

Din Syamsuddin mencatat bagaimana pemimpin yang tidak jujur terkadang menyembunyikan niat buruk mereka di balik kedekatan dengan Islam. Mereka mengunjungi lembaga-lembaga Islam, tetapi setelah berkuasa, mereka melupakan Islam bahkan membencinya. Sikap benci ini tercermin dalam pengabaian terhadap aspirasi umat Islam, seperti mengatasi kesenjangan ekonomi yang merugikan mereka, merumuskan kebijakan publik yang merugikan, dan bahkan menyebarkan tuduhan merugikan seperti radikalisme atau politik identitas.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *