Din Syamsudin Cendikiawan Muslim heran dengan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang mengira siap ‘Pasang Badan’ untuk Presiden Jokowi.

Kata-kata Moeldoko merespon kritik keras tentang Rocky Gerung terhadap Jokowi yang saat ini tengah jadi polemik dan dalam menjalani proses hukum.

Din Menilai Kalau gaya kritik Rocky Gerung sudah lama dia lakukan saat pemerintah jokowi berlangsung, kritik keras Rocky Gerung itu ditanggapi dalam tataran substansi.

Menurutnya jika kritik Rocky Gerung dianggap penghinaan terhadap Jokowi maka Rocky harus mengikuti aturan hukum yang beralaku. Dia mengatakan tentang merujuk keterangan pakar hukum, jika terjadi penghinaan maka seseorang yang dihina dapat mengadu kepolisian.

“Penyelesaian secara hukum dibenarkan, walaupun saya berpendapat, pendekatan dialog bila perlu berdebat,” kata Din dalam Kabar Petang TvOne yang dikutip Senin, 7 Agustus 2023.

Dia juga mengatakan jika pihak yang tidak setuju dengan kritik Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi bisa adu argumen ataupun berdebat.

“Dapat melayaninya dengan debat apakah substansi dari kritik itu benar atau tidak?” ucap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut.

Lebih lanjut, dia pribadi sependapat dengan kritik untuk pemerintahan. Ia menekankan tugas cendekiawan mesti mengkritik jika ada distorsi dalam kehidupan nasional.

“Tapi kalau direspons dengan persekusi, pernyataan pasang badan. ini hanyalah ekspresi unjuk kekuasaan,yang terjadi hanyalah adu otot, bukan adu otak,” Jelas Din.

Din menyarankan polemik Rocky Gerung punya jalan keluar seperti mengedepankan restorative justice. dia mengatakan demikian karena menyesuaikan edaran Kapolri Nomor 6 Tahun 2015.

Dia juga mengatakan demikian karena lewat restorative justice memungkinkan pengkritik  dengan yang dikritik bertemu. Dan pada saat bertemu ada dialog dan bila perlu terjadi proses mediasi.

“Ini adalah jalan demokrasi, bukan ancam mengancam, ini jalan pancasila, hingga praktik persekusi karena tidak akan selesai masalah,” tegas Din.