Jakarta – Gubernur Papua nonaktif yang saat ini menjadi terdakwa dugaan suap dan gratifikasi, dalam persidangan Lukas Enembe berubah menjadi pemandangan dramatis saat ketika Lukas Enembe menggebrak meja pengadilan dengan keras. Aksinya ini dipicu oleh tudingan bahwa dirinya sering bermain di Singapura.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/7), suasana memanas ketika Lukas Enembe tiba-tiba marah dan tanpa emosi membantah tudingan itu. Ia dengan tegas membantah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua 2013-2017 Mikael Kambuaya yang menyebutkan bahwa ia pernah pergi ke Singapura untuk bermain judi dalam kondisi sehat.

“Gubernur tidak berjudi, gubernur nurut pemerintah. Dengar itu. Tidak berjudi. Jadi, saya mau kasih tahu bahwa gubernur tidak berjudi, gubernur urus pemerintah Republik Indonesia, itu,” ujar Lukas dengan nada tinggi sambil menggebrak meja persidangan.

Tuduhan itu memicu ketegangan di ruang sidang, dengan hadirin dan pengacara jelas terkejut dengan tanggapan berani Lukas Enembe. Petugas keamanan merespon dengan cepat untuk mengendalikan situasi.

Persidangan kemudian dihentikan sebentar untuk memulihkan ketenangan di ruang sidang. Hakim Ketua Sidang, Hatta Ali mengingatkan para pihak untuk menjaga sikap profesional dan mengendalikan emosi selama persidangan.

Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat sebelumnya Lukas Enembe diketahui merupakan pejabat senior yang aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan di Papua. Aksi penghancuran meja sidang ini juga akan menjadi catatan sejarah dalam proses hukum yang sedang berlangsung.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *