Jakarta, (8/8/2023) – Kasus serangan menggunakan katapel yang menimpa seorang guru di SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Bengkulu, kembali menjadi sorotan setelah korban mengalami buta permanen. Berita ini menyebutkan bahwa korban serangan tersebut, seorang guru bernama Zaharman (58), akan memutuskan untuk pindah sekolah serta mempertimbangkan untuk pindah rumah demi keamanan.
Kejadian tragis ini terjadi ketika orang tua siswa, Arfan Jaya (43), menggunakan katapel yang mengakibatkan bola mata kanan Zaharman retak dan rusak permanen. Arfan Jaya telah menyerahkan diri dan meminta maaf, namun dampak dari insiden ini sangatlah berat bagi korban, yang mengalami traumatis akibat kejadian tersebut.
Pihak sekolah, yaitu SMAN 7 Rejang Lebong, awalnya sempat meliburkan kegiatan belajar mengajar selama sepekan sebagai tindakan tanggap atas kejadian ini. Namun, pada Selasa (8/8), sekolah kembali beraktivitas normal dan mengadakan apel bersama para guru dan siswa.
Terkait rencana Zaharman untuk pindah sekolah, Kepala SMAN 7 Rejang Lebong, Tuharian Efendi, menyebutkan bahwa pihak sekolah akan tetap menerima anak pelaku serangan tersebut, namun keputusan akhir ada pada orang tua siswa yang bersangkutan. Tindakan ini menuai perdebatan mengenai perlunya tindakan yang lebih tegas terhadap siswa yang terlibat dalam serangan serius seperti ini.
Anak korban, Ilham Mubdi, mengungkapkan bahwa ayahnya masih sangat terpengaruh oleh peristiwa yang menimpanya, dan hal ini memicu keputusan untuk pindah rumah serta pindah mengajar ke sekolah lain. Keluarga korban juga berpendapat bahwa Zaharman harus pindah sekolah demi keamanannya.