Tidak bercanda, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa situasi finansial perusahaan PT Waskita Karya Tbk sudah sangat kritis. Situasi kritis ini muncul setelah perusahaan yang memiliki kode saham WSKT mengumumkan ketidakmampuannya membayar bunga dan pokok obligasi untuk kedua kalinya. Menghadapi situasi ini, Erick Thohir memiliki niatan untuk membawa BUMN tersebut ke dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau keadaan kepailitan.

“Itu yang kita lagi duduk dengan menteri keuangan, prosesnya seperti apa. Kalau kita kan kemarin, salah satunya opsinya ada PKPU atau restrukturisasi total yang ini kita dorong,” katanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta yang dikutip Selasa (8/8/2023). Meski begitu, Erick belum bisa memberikan kepastian apakah persoalan utang ini dibawa ke PKPU. “Saya nggak mau jawab itu dulu,” imbuhnya.

Hanya untuk informasi, WSKT sekali lagi tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan pembayaran bunga ke-12 dan untuk melunasi jumlah pokok dari obligasi berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2023. Pada tanggal 5 Mei 2023 sebelumnya, WSKT juga tidak berhasil membayar bunga ke-11 dari obligasi tersebut dan telah dianggap gagal oleh Wali Amanat pada tanggal 30 Mei 2023.

Dengan rincian yang teliti, jumlah utang pokok dari Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 adalah sebesar Rp135,5 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2023. Utang ini dibebani bunga sebesar 10,75 persen per tahun, yang berarti jumlah bunga yang harus dibayarkan mencapai Rp14,56 miliar.

Di samping itu, WSKT juga memiliki utang dalam bentuk obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan mendatang. Obligasi tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp941,75 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2023. Obligasi ini dikenakan tingkat bunga sebesar 9,75 persen per tahun, sehingga total bunga yang harus dibayarkan mencapai Rp91,82 miliar.

Secara keseluruhan, selama semester pertama tahun 2023, WSKT mencatatkan total liabilitas atau utang senilai Rp84,31 triliun. Jumlah utang ini mengalami peningkatan sebesar 9,20 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp77,2 triliun.

 

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *