Rektor Universitas Paramadina periode 2021-2025, Prof Didik Junaidi Rachbini.

Rektor Univeritas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini menilai politik di Indonesia Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hampir bubar, pemerintahan sekarang setengah bubar sehingga dapat berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.

“Siapa yang menyangka bahwa Jokowi secara samar dan diam-diam membuat kendaraan koalisi, yang menyebabkan ‘head to head’ dengan megawati. koalisi ini kemudian menjadi kekuatan politik yang nyata. Ini terjadi setelah PAN dan Golkar bergabung atas ‘titah politik’ Jokowi”. kata Didik di Jakarta, Senin (15/2/2023).

Menurut Didik, Jokowi dan Megawati bubar dan pecah karena tidak nyaman menjadi petugas partai. Kini Jokowi memanfaatkan popularitas politiknya untuk menjadi pengaruh dalam menghadapi PDIP.

Sementara itu kini PDIP berhadapan dengan bayak lawan. Semua partai bergabung dengan koalisi masinng – masing. Partai Golkar, PAN, dan Demokrat dan PKS sudah bergabung.

Didik menilai, Ketua Umum PDIP Megawati kini menghadapi  banyak lawan, baik Surya Paloh dan SBY dan sekarang adalah Jokowi yang mengejutkan dunia perpolitikan. Hal ini dianggap Megawati terlalu arogan.

Setelah perintah Jokowi, Golkar dan PAN resmi bergabung dengan Gerindra dan PKB. “Setelah Jokowi membentuk koalisi baru berhadapan dengan Megawati, maka tidak ada lagi cebong dan kampret. Permusuhan di masa lalu tidak perlu lagi kerena pemimpinnya memang tidak dalam posisi head to head tapi saling merangkul untuk kepentingan dirinya masing – masing,” ucap Didik.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *