Penangkapan seorang karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE terkait kasus terorisme pada Senin 14 Agustus 2023 kembali mengingatkan kita bahwa bibit-bibit kelompok teror masih ada di tengah-tengah masyarakat. Menurut penjelasan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia, DE yang ditangkap di Bekasi sudah terafiliasi kelompok terorisme selama 13 tahun. DE disebut lebih dahulu menjadi pengikut kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) dan Negara Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebelum menjadi pegawai BUMN di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia Kombes Aswin Siregar menjelaskan, DE mulai bergabung ke kelompok teror MIB pimpinan WM sejak 2010.

“Pertama, dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS, kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Di lain tempat, Islah Bahrawi selaku Direktur Eksekutif Jaringan Moderate Indonesia berspekulasi bahwa tersangka kasus terorisme berinisial DE yang tertangkap oleh anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri ini bisa saja melakukan sabotase di lingkungan PT KAI, tempatnya bekerja.

“Ini membuka mata kita semua ya, bahwa ternyata kelompok-kelompok ini, yang notabene menthogutkan negara ini, mengharamkan Pancasila, teryata mereka ini justru bekerja di jantungnya mesin-mesin uang, kita bisa sebut begitu, dari negara ini,” kata Islah.

Dalam penangkapan dan penggeledahan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia menyita sejumlah bukti, yakni sejumlah identitas diri DE hingga belasan senjata api beserta amunisinya.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *