Jakarta – Menurut Budiman Sudjatmiko, politikus PDIP, ia telah menerima dukungan kuat dari para korban pelanggaran HAM tahun 1998 dalam rangka mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden potensial pada tahun 2024. Ia mengklaim bahwa para aktivis yang terlibat dalam peristiwa 1998 juga memahami dan merestui pilihannya untuk mendukung Prabowo.

“Saya sudah diskusi dengan korban penghilangan dan mereka sebagian setuju dan memaklumi langkah saya,” ujar Budiman ketika di kawasan Senayan, Selasa malam, 22 Agustus 2023.

Budiman menyatakan bahwa para aktivis tahun 1998 tidak ingin melihat luka-luka yang mereka alami 25 tahun lalu dijadikan bahan politik setiap kali mendekati pemilihan umum.

“Mereka yang menitip pesan kepada saya jangan jadikan luka kami, sebagai bahan politisasi setiap lima tahun yang toh enggak diselesaikan. Ketika mau pemilu ngomong masa depan, masa lalu kami yang selalu jadi bahan, tapi kami enggak diajak bicara masa depan padahal kami luka, kami menangis, kami berdarah, karena kami dulu mencita-citakan masa depan,” lanjut Budiman.

Budiman dengan tegas mengatakan bahwa para aktivis tahun 1998 bukan sekadar korban, mereka adalah orang-orang yang berjuang penuh demi mewujudkan cita-cita Indonesia.

“Kita ini bukan korban, kita adalah orang yang berpikir dan berjuang ditangkap, diculik, dibunuh, segala macam ya, itu karena kita punya cita-cita,” ucapnya.

Dengan alasan ini, Budiman menegaskan bahwa dia tidak ingin melihat peristiwa tahun 1998 selalu dimanfaatkan dalam agenda politik untuk menyerang dan merusak suasana pada setiap momen pesta demokrasi.

“Bagi kami yang paling penting adalah cita-cita, bukan darah kami yang dijadikan komuniti politik, itu diskusi saya selama tiga tahun terakhir dengan Raharjo Waluyo Jati dan teman-teman diculik lain,” tambahnya.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *