Wakil Walikota Surabaya, Armuji menyatakan kebakaran lahan terbuka terbuka tahun ini mengalami penurunan karena berkembangnya kesadaran warga untuk tidak bakar sampah sembarangan.
“Alhamdulillah tahun ini kejadiannya menurun dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Armuji, Selasa (5/9/2023).
Menurut Armuji, kesadaran masyarakat untuk tidak membakar sampah di lahan terbuka mulai tumbuh. Masyarakat dihimbau untuk tidak membakar sampah sembarangan dikarenakan api pembakaran sampah dikhawatirkan akan merambat kemana-mana dan dapat menimbulkan polusi udara.
Selain itu, menurunnya titik kebakaran lahan terbuka disebabkan juga hasil kerja keras personil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) yang melakukan patroli rutin. Menurutnya, dari data DPKP Surabaya sejak Januari hingga Agustus 2023, tercatat 244 kali kebakaran non-bangunan atau di lahan terbuka. Perinciannya, kebakaran alang-alang 106 kali, sampah 65 kali dan lain-lain 73 kali.
Jumlahnya memang tidak sebanyak tahun sebelumnya, yang mencapai 550 kejadian dalam sembilan bulan. Jumlah kebakaran tertinggi terjadi pada 2019 silam yang mencapai 949 kejadian.
Untuk itu, dia menegaskan agar semua pihak berpartisipasi untuk menjaga kota Surabaya menjadi kota yang nyaman dengan tidak menimbulkan polusi udara dengan pembakaran sampah di lahan terbuka.
Selain itu, kata Armuji, warga juga diimbau agar tidak panik ketika terjadi kebakaran. Lakukan penanganan awal dan menghubungi Command Center 112.
Kepala DPKP Surabaya Dedik Irianto mengatakan tujuan tim nya menggencarkan patroli rutin ke seluruh wilayah di kota Surabaya untuk melakukan pengawasan dan antisipasi kejadian kebakaran di lahan terbuka saat kemarau.
“Tugas teman-teman yang di pos mereka melakukan patroli di lahan-lahan terbuka yang sering terjadi kebakaran, itu untuk petugas,” Pungkas Dedik.