Surabaya – Menurut Humas BNNK Surabaya Singgih Pratomo, kakak dan adiknya juga ikut memakai sabu-sabu. Hal itu dikarenakan mereka bergaul di lingkungan orang dewasa, selain itu mereka dibesarkan tanpa peran seorang ayah dan ibunya yang sibuk sebagai penjaga warung.

Berdasarkan data BNNK Surabaya, tahun 2021-2023 sebagian besar pengguna narkoba dari kalangan remaja. Jenis yang paling panyak digunakan yaitu ekstasi.

Singgih mengungkapkan, para pengguna narkoba di Surabaya berasal mulai dari lingkungan menengah ke atas, hingga ke masyarakat miskin.

Singgih mengingatkan agar pemerintah segera menangani permasalahan peredaran narkoba.

Sebelumnya, BNNK Surabaya mencatat, ada sebanyak 24 kelurahan di Surabaya termasuk darurat narkoba. Pemerintah diminta menggerakan program kampung bersih.

Sebanyak 24 kelurahan bahaya narkoba tersebut adalah, Kenjeran, Sukolilo Baru, Gundih, Tembok Dukuh, Dukuh Pakis, Bulak Banteng, Tambak Wdi, Dupak, Perak Utara, Medokan Ayu, Banyuurip, Pakis, Petemon, Putah Jaya, Sidotopo, Wonokusumo, Simolawang, dr. Soetomo, Kedungdoro, Tegalsari, Babatan, Siwalankerto, dan Sawunggaling.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *