Partai Keadilan Sejahtera membuka strategi playing victim dan sikap kekanak-kanakan milik Partai Demokrat saat menanggapi keputusan Anies Baswedan yang menunjuk pasangannya Cak Imin sebagai bakal calon Wakil Presiden.

Sikap Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan karena merasa dikhianati oleh Anies Baswedan adalah sikap kekanak-kanakan dan mencoba memainkan playing victim.

Menurut pihak PKS, tudingan Partai Demokrat itu tak berdasar karena berdasarkan Piagam Pembentukan KPP yang ditandatangani oleh Partai Demokrat, Partai NasDem dan PKS, bacapres Anies Baswedan tidak mengkhianati kesepakatan dalam Piagam KPP.

Kekecewaan Partai Demokrat hanya disebabkan tidak dipilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies sah sah saja, namun jika diluapkan dengan menuding Anies Baswedan berkhianat itu tidak dewasa.

Karena dalam piagam tersebut, tidak ada ketentuan yang mengharuskan Anies untuk berkonsultasi kepada pimpinan parpol koalisi terkait cawapres yang akan dipilih.

Itu sebabnya, Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS, Almuzammil Yusuf menegaskan bahwa partainya akan tetap bersama Anies.

“Kami berpegang kepada kesepakatan sebelumnya di dalam piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bahwa dalam penentuan Calon Wakil Presiden RI ditentukan oleh Calon Presiden RI Anies Rasyid Baswedan,” ujar Al Muzammil.

Spread the love

By rdks

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *